Syirik Cinta - Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 165-168
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Syirik Cinta – Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 165-168 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan RodjaTV pada Selasa, 21 Syawwal 1440 H / 25 Juni 2019 M.
Kajian Tentang Syirik Cinta – Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 165-168
Allah Ta’ala berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّـهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّـهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّـهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّـهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّـهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ ﴿١٦٥﴾
“Dan diantara manusia ada yang mengambil selain Allah sebagai tandingan-tandingan, mereka mencintai tandingan-tandingan tersebut seperti mencintai Allah. Dan orang-orang yang beriman sangat mencintai Allah, dan kalaulah orang-orang yang dzalim (yang mengambil tandingan-tandingan selain Allah dimana mereka mencintai tandingan itu seperti mencintai Allah) itu melihat di mana mereka akan melihat adzab pada hari kiamat, disitulah mereka mengetahui bahwasanya kekuatan hanyalah milik Allah seluruhnya dan bahwasanya Allah sangat keras siksanya.” (QS. Al-Baqarah[2]: 165)
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan bahwa diantara orang-orang Musyrikin itu ada yang mencintai Allah. Mereka mencintai Allah, akan tetapi mereka mengambil tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintai tandingan itu seperti mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Disini terjadi ikhtilaf tentang makna ayat كَحُبِّ اللَّـهِ (seperti mencintai Allah). Pendapat pertama mengatakan artinya orang-orang Musyrikin itu mencintai tandingan seperti mereka mencintai Allah. Sedangkan pendapat yang kedua mengatakan artinya cinta mereka kepada tandingan-tandingan mereka seperti cintanya kaum Mukmin kepada Allah.
Namun kata Syaikh Utsaimin bahwa pendapat yang pertama itu yang paling kuat. Karena Allah menyebutkan setelahnya, “Dan orang-orang yang beriman sangat mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala.” Ini menunjukkan bahwa orang-orang Musyrikin itu mencintai Allah. Akan tetapi ada sesuatu selain Allah yang mereka cintai seperti mereka mencintai Allah sehingga mereka jatuh kepada syirik mahabbah (syirik cinta).
Dari ayat ini -kata beliau- kita ambil faidah-faidah:
Syirik Mahabbah (Cinta)
Sebagian manusia ada yang menjadikan tandingan untuk Allah dalam masalah cinta. Dimana mereka mencintai tandingan itu seperti mencintai Allah. Berarti -dalam masalah cinta- kalau cinta kita kepada sesuatu seperti cinta kepada Allah, berarti kita sudah mempersekutukan Allah dalam mahabbah. Didalam takut juga ada, sama. Apabila kita takut kepada sesuatu seperti takutnya kita kepada Allah, maka kita jatuh kepada syirik besar.
Maka dari itu, menjadikan tandingan-tandingan bagi Allah dalam masalah cinta ini bahaya sekali. Cinta itu memang sesuatu yang difitrahkan oleh Allah kepada manusia. Manusia pasti mencintai sesuatu. Akan tetapi -kata Al-Imam Ibnul Qayyim- cinta itu berderajat-derajat. Derajat yang pertama disebut dengan mahabbah (rasa suka). Ketika kita menyukai sesuatu disebut mahabbah. Ketika cinta semakin kuat, maka disebut dengan Sobabah. Maka disaat itu lebih kuat daripada mahabbah. Kalau mahabbah hanya sebatas rasa suka. Ketika semakin kuat menjadi sobabah. Semakin kuat lagi, dimana seseorang selalu mengingatnya, maka ini disebut dengan Al isy’q. Dan apabila semakin kuat lagi, dimana cinta itu sampai disertai dengan pengagungan, tadharru’, maka ini disebut tatayyum. Maka ini disebut dengan cinta syirik.
Simak penjelasannya pada menit ke-6:50
Download MP3 Kajian Tentang Syirik Cinta – Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 165-168
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/47971-syirik-cinta-tafsir-surat-al-baqarah-ayat-165-168/